Latihan Nahwu Shorof dengan melihat ayat Al-Qur'an, Juz 4_ Suraah Ali Imran_ayat 92
Tinjaulah secara nahwu shorof!
Bismillahirrahmanirrahiim..
لـَنْ تَنَالُوْا الْبِرَّ حَتَّى تُنْفِقُوْا مِمَّا تُحِبُّوْنَ
وَ مَا تُنْفِقُوْا مِنْ شَيْئٍ فَاِنَّ اللهَ بِهِ عَلِيْمٌ
Lan tanaluu birro hatta tunfiquu mimmaa tuhibbuuna wa maa tunfiquu min syai'in fa innAllaha bihi 'aliimun
Jawaban:
A. TINJAUAN SHOROF
Panduan: Lihat Bab 1- Part2 Kaidah Umum Bentukan Kata
BAB 1, Kaidah Umum - Mengenal Bentuk Kata, Part 2
II. PERUBAHAN SHOROF
TSULASI MUJARRAD
POLA PERUBAHAN WAZAN dari FIIL MADHY ke FIIL MUDHORI
TASHRIF FIIL SHAHIH
TSULASI MAZID
TSULASI MAZID 1 huruf, bag-1
TSULASI MAZID 1 huruf, bag-2
TSULASI MAZID 1 huruf, bag-3
TSULASI MAZID 2 huruf
TSULASI MAZID 3 huruf
RUBAIY
List Pelajaran Nahwu Shorof (secara berurutan):1. Kita tinjau perubahan نَالَ dan [بَرَّ [ بَرْرَ serta [شَاءَ [شيئ pada Tsulasi Mujarrad.
نَالَ (Fiil Madhy) -- يَنَالُ (Fiil Mudhari) -- نَيْلاً (Isim Masdhar)
telah memperoleh -- sdg/akan memperoleh -- perolehan
(kata kerja lampau) --( kata kerja saat ini/akan datang) -- (kata benda)
بَرْرَ ] بَرَّ ] (Fiil Madhy) -- يَبِرُّ (Fiil Mudhari) -- بِرًّا (Isim Masdhar)
kata ini sebenarnya mempunyai arti yg lain, yaitu daratan . Dlm konteks di ayat ini, yg dimaksudkan adalah kebaikan yg luas. Bentuk Isim Masdhar nya berarti: kebaikan yg luas
[شَاءَ [شيئ (Fiil Madhy) -- يَشِيْئُ (Fiil Mudhari) -- شَيْءً (Isim Masdhar)
telah menghendaki [sesuatu] -- sdg/akan menghendaki [sesuatu] -- sesuatu
(kata kerja lampau) -- (kata kerja saat ini/akan datang) -- (kata benda)
Pola perubahan di Tashrif Fiil Shahih Fiil Mudhori Tsulasih Mujarrad
maka untuk يَنَالُ dapat dilihat pada berikut ini:
يَنَالُ -- يَنَالاَنِ -- يَنَالُوْنَ -- تَنَلُ -- تَنَالاَنِ -- يَنَالْنَ
تَنَالُ -- تَنَالاَنِ -- تَنَلُوْنَ -- تَنَالِيْنَ -- تَنَالاَنِ -- تَنَالْنَ
َأَ نَلُ -- نَنَالُ
Sehingga, bentuk orang kedua jama' utk fiil mudhori يَنَالُ adalah تَنَـلـُوْنَ yg artinya: kalian sdg/akan memperoleh
2. Tentang Mimma, berasal dari Min Maa
مِنْ مَا --> مِمَّا
arti: dari sesuatu
3. Berikut perhatikan pola perubahan pada Tsulasi Mazid 1 huruf bagian pertama
Utk Fiil bentuk asal نَفَقَ [Tsulasi Mujarrad, Fiil Madhi] (arti: telah meng-infak). Jika di ubah mengikuti perubahan di Tsulasi Mazid 1huruf - bag ke-1, maka akan menjadi:
أَ نْفَقَ (Fiil Madhy) -- يُِنْفِقُ (Fiil Mudhari) -- إِ نْفَاقًـا (Isim Masdhar)
telah meng-infak -- sdg/akan meng-infak -- infak
(kata kerja lampau) -- (kata kerja saat ini/akan datang) -- (kata benda)
Sedangkan Fiil bentuk asal [حَبَّ [حَبْبَ [Tsulasi Mujarrad, Fiil Madhi] (arti: telah menyukai). Jika di-tashrifkan mengikuti perubahan pada Tsulasi Mazid 1 huruf - bag ke-1, maka akan menjadi:
أَحَبَّ (Fiil Madhy) -- يُحِبُّ (Fiil Mudhari)
Kemudian, kita bisa men-tasrifkan kata2 bentuk fiil mudhari tersebut ke bentuk orang kedua jama' mengikuti Tashrif Fiil Shahih, menjadi:
تُنْفِقُوْنَ --> arti: kalian sdg/akan meng-infa'kan
تُحِبُّوْنَ --> arti: kalian sdg/akan menyukai
4. Bentuk فَعِيْرٌ seperti pada عَليْمٌ , to be discussed later .. arti 'alimun: yg mengetahui
B. TINJAUAN NAHWU
Panduan: 1)Lihat Bab 2 - Part1 Kaidah Umum Bentukan Kalimat 2)Lihat Bab 2 - Part3 Kaidah Umum Bentukan Kalimat - I'rab
Amil Nawaashib
Untuk Fi'il Mudhari, jika didahului oleh amil لـَنْ [arti: tidak akan] dan amil حَتَّى [arti: sehingga] akan dinasafkan (dimanshubkan). Utk jenis fiil mudhari bentuk jama', me-nasafkan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan "Nun" dan diganti oleh "Alif", seperti pada hal berikut ini:
تَنَالُوْنَ --> لَنْ تَنَالُوْا
تُنْفِقُوْنَ --> حَتَّى تُنْفِقُوْا
Amil Jawaazim
Untuk Fi'il Mudhari, jika didahului oleh amil لـَمْ [arti: tidak pernah] dan amil مَا [arti: apapun/apa saja] akan dijazmkan (dikhofadkan). Utk jenis fiil mudhari bentuk jama', men-jazm-kan dapat dilakukan dengan cara menghilangkan "Nun" dan diganti oleh "Alif", seperti pada hal berikut ini:
تُنْفِقُوْنَ --> مَا تُنْفِقُوْا
Struktur Kalimat
Utk memudahkan pembahasan secara Nahwu, jika diperhatikan, ayat diatas terdiri dari dua bagian kalimat utama yg saling berhubungan. Dan setiap bagian kalimat utama, dapat di pilah lagi menjadi dua kalimat maklum yg saling berhubungan.
Lihat Bab 2, Kaidah Nahwu
1) لـَنْ تَنَالُوْ البِرَّ
Kalimat diatas adalah jenis kalimat maklum muta'adi (kalimat sederhana aktif-lengkap) yg diawali amil "lan". "Tanaluu" adalah fiil (predikat)nya dan mengandung fail orang kedua jama'. Seperti yg telah di bahas diatas, jenis fiil ini adalah fiil Mudhori Tsulasi Mujarrad utk kalimat maklum. "Birro" adalah Ma'ful (object), jenisnya dalam kalimat ini adalah maf'ul bih Isim zhahir.
Sesuai kaidah di bab2 part 1, hukum utk maful bih adalah di manshubkan (dinasafkan), sedangkan fiil yg dimasukkan amil "lan" juga di nasafkan dengan cara penghilangan huruf Nun seperti bahasan diatas.
Arti penggalan kalimat diatasKalian tidak akan memperoleh kebaikan yg luas (red:sempurna)
2) حَتَّى تُنْفِقُوْا مِمَّا تُحِبُّوْنَ
Kalimat diatas adalah jenis kalimat maklum muta'adi (kalimat sederhana aktif-lengkap) yg di awali amil "hatta". "Tunfiquu" adalah fiil (predikat)nya dan juga sudah mengandung fail orang kedua jama'. Seperti yg juga sudah dibahas diatas, jenis fiil adalah fiil Tsulasi Mazid 1 huruf bagian ke-1 utk kalimat maklum. "Mimma" adalah Maf'ul (object), yg berkaitan langsung dengan kata "tuhibbuuna" (arti : kalian sdg menyukai)
Arti penggalan kalimat diatas..sehingga, Kalian meng-infa'kan dari sesuatu yg sedang kalian menyukainya
3) وَ مَا تُنْفِقُوْا مِنْ شَيْئٍ
Kalimat diatas adalah jenis kalimat maklum muta'adi (kalimat sederhana aktif-lengkap) yg di awali amil "maa" (arti: apa saja). "Tunfiquu" adalah fiil (predikat)nya dan juga sudah mengandung fail orang kedua jama'. Seperti yg juga sudah dibahas diatas, jenis fiil adalah fiil Tsulasi Mazid 1 huruf bagian ke-1 utk kalimat maklum. "Maa" adalah Maf'ul (object), yg maknanya berkaitan langsung dengan kata "syai'in" (arti : sesuatu) dan di-khafadkan (di kastrohkan) karena pengaruh Harf Djar "min".
Arti penggalan kalimat diatas..dan dari sesuatu apa saja yang kalian infa'-kan
4) فَاِنَّ اللهَ بِهِ عَلِيْمٌ
Kalimat yg dibentuk dari rangkaian Isim-Isim di-awali oleh harf Athaf (fa) dan Inna. Dalam kalimat ini, "Allaha" adalah Isim, sedangkan "Aliimun" adalah khobar. Karena di awali "Inna" maka Isim "Allah" di nasafkan menjadi "Allaha",dan khobar "Aliimun" tetap dalam bentuk marfu.
Arti penggalan kalimat diatas..maka sesungguhnya Allah yg mengetahui nya [pada sesuatu yg di-infakan]
Keseluruhan arti ayat tersebut(sesuai menurut terjemahan yg ditulis di Al-Quran):
Kalian tidak akan memperoleh kebaikan yg luas (red:sempurna), sampai kalian meng-infa'kan sesuatu yg kalian menyukainya. Dan apa saja yg kalian infa'-kan, maka sesungguhnya Allah yg mengetahui nya
Situs Bisnis:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar